Kritik cerpen panggilan rasul

Yoyo kali ini gua mau nunjukin hasil tugas kritik cerpen, check this out!!

Sinopsis Cerpen Panggilan Rasul
Pada suatu hari, ada seorang ibu yang sedang bersedih melihat foto anak-anaknya di ruangtamu. Ia melihat foto kedua puteranya yang sudah meninggal. Suasana pada waktu itu sangat sepi, namun ketika subuh tiba diadakannya suatuacara. Dalam rumah itu, ada anak laki-laki yaitu Lasuddin, anak yang akan disunat.
Bapak dan ibunya khawatir pada Lasuddin, apabila nasib anak terakhir sekaligus anak tunggalnya meninggal pada waktudisunat. Kekhawatiran itu timbul karena kedua kakak Lasuddin yaitu Kamaruddin dan Syarifuddin meninggal setelah disunat.
Pada waktu itu gempar pula isu yang beredar di dalam kampung itu kalau kedua anak yang meninggal karena kelakuan bapak mereka yang sombong, kikir dan angkuh sebagai tuantanah.
Akhirnya Lasuddin disunat dengan lancar dan ia tidak meninggal seperti nasib kedua kakaknya yang sebenarnya bukan karena karma dari orang tuanya melainkan salah memotong daerah kemaluan yang bisa membuat meninggal orang yang sedang disunat. Adanya dokter  yang ahli tentang kesehatan juga membantu menepis spekulasi isu yang beredar di masyarakat tentang keluarga Lasuddin

Cerpen panggilan rasul menceritakan tentang khitan, seperti yang kita ketahui khitan merupakan suatu kegiatan yang akan kita alami suatu saat nanti dan hanya akan terjadi sekali dalam hidup kita. Dalam cerpen ini pengarang menceritakan anak laki-laki yang akan dikhitan, jika dilihat dari segi cerita sebelum Lasuddin dikhitan ibu dan ayah Lasuddin masih trauma akan meninggalnya kedua kakak Lasuddin mereka takut hal ini akan terjadi terhadap Lasuddin. Ibu Lasuddin percaya hal ini diakibatkan oleh suami nya yang memiliki sifat kikir, tamak, dan lintah darat, dia yakin jika mereka menaruh racun dipisau dukun, dalam hal ini tokoh terlihat terlalu percaya pada hal ghaib yang belum tentu kebenarannya tetapi pengarang memunculkan dokter yang memiliki karakter tidak percaya hal ghaib yang telah dipanggil oleh ayah Lasuddin untuk menepis dugaan dari istrinya. Jika dilihat dari unsur budaya pengarang berhasil memperlihatkan budaya yang ada pada zaman dahulu yakni sebelum ada dokter para warga percaya dengan ramalan dukun. Dan jika dilihat dari segi bahasa pengarang menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami sehingga kita akan tetap melanjutkan membaca sampai akhir. Dan diakhir cerita Lasuddin tidak meninggal setelah dikhitan karena sang dokter tahu banyak tentang teori urat. hal ini dimaksudkan pengarang agar para pembaca cerpen ini untuk tidak mempercayai hal-hal yang ghaib sekaligus memberi pengertian bahwa segala sesuatu ada ilmunya.

Yap, Itulah kritik cerpen gua. Jangan lupa untuk memberikan saran ya 😄

 

Bagi Ilmu 99

Halo bagaimana kabar kamu hari ini? semoga sehat selalu ya

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama