Praktikum Mikrobiologi Industri (Media)

 Konbanwa, yo kali ini minzo (panggilan admin zero) mau share terkait praktikum yang ada sewaktu kuliah teknik kimia. untuk yang pertama ada praktikum mikrobiologi, #VIRUSTEAM, hahaha berasa nostalgia. untuk yang ketiga ada dari BAB Media nih sob. langsung aja yukkkk

Praktikan sedang membuat media

1.1.      Tujuan Percobaan

-         Mengetahui teknik-teknik pembuatan media

-         Mengetahui jenis-jenis media yang dibuat

1.2.    Tinjauan Pustaka

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. selain itu, media juga dapat digunakan untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan (Waluyo, 2010) .

Mikroorganisme berperan penting dalam bahan makanan karena beberapa alasan. Pada umumnya jumlah dan macam mikroorganisme yang terdapat dalam bahan makanan menunjang pertumbuhan yang baik bagi mikroorganisme, bila diberi ksempampatan untuk tumbuh, mereka memetabolisme bahan makanan dan menghasilkan produk-produk metabolik yang tidak disukai. Mikroorganisme juga dipakai untuk membuat banyak produk pangan. Mikroorganisme itu sendiri dapat berlaku sebagai bahan makanan. Telah dihasilkan sejumlah besar sel yang dapat merupakan pelengkap atau pengganti bahan makanan lain. (J.Pelczar, 2009)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme:

1.    Suhu

Tinggi rendahnya suhu mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Bakteri dapat tumbuh dalam rentang suhu minus 5oC sampai 80oC, tetapi bagaimanapun juga setiap species mempunyai rentang suhu yang pendek yang ditentukan oleh sensitifitas sistem enzimnya terhadap panas.

2.    Derajat keasaman (pH)

Pengaruh pH terhadap pertumbuhan tidak kalah pentingnya dari pengaruh temperatur. Ada pH minimum, pH optimum, dan pH maksimum. Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 4 – 9 dengan pH optimum 6,5 – 7,5. Jamur lebih menyukai pH asam, rentang pH pertumbuhan jamur dari 1 – 9 dan pH optimumnya 4–6. Selama pertumbuhan pH dapat berubah, naik atau turun, bergantung kepada komposisi medium yang diuraikan. Bila ingin pH konstan selama pertumbuhan harus diberikan larutan penyangga atau buffer yang sesuai dengan media dan jenis mikroorganisme.

3.    Kebutuhan oksigen

Oksigen akan membentuk H2O yang bersifat toksik dan meyebabkan kematian. Mikroorganisme anaerob tidak memiliki enzim katalase yang dapat menguraikan H2O menjadi air dan oksigen. Mikroorganisme fakultatif anaerob adalah mikroorganisme yang tetap tumbuh dalam lingkungan kelompok fakultatif anaerob. Mikroorganisme mikroaerofilik adalah mikroorganisme yang memerlukan oksigen dalam jumlah terbatas karena jumlah oksigen yang berlebih akan menghambat kerja enzim oksidatif dan menimbulkan kematian.

4.    Salinitas

Berdasarkan kebutuhan garam (NaCl) mikroorganisme dapat dikelompokkan menjadi:

-       Non halofil

-       Halotoleran

-       Halofil (NaCl 10-15%)

-       Halofil ekstrim

Pertumbuhan mikroorganisme dalam medium dapat tumbuh dengan baik apabila memenuhi persyaratan, antara lain:

-       Media harus mengandung semua nutrien yang mudah digunakan oleh mikroorganisme

-  Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme

-       Media tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme

-       Media harus steril sebelum digunakan supaya mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik.

Berdasarkan sifat keheterotrofannya mikroba dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok besar media, yakni:

A.  Media hidup

Media hidup pada umumnya dipakai dalam laboratorium virologi untuk pembiakan berbagai virus, sedangkan dalam laboratorium bakteriologi hanya beberapa kuman tertentu saja

B.  Media mati

Pada media mati juga dikenal adanya media sintesis. Media sintesis adalah media yang mempunyai kandungan dan isi bahan yang telah diketahui secara terperinci, media sintesis sering digunakan untuk mempelajari sifat dan genetika mikroorganisme.

Penggolongan media mati berdasarkan konsistensinya :

-       Media padat

Media padat diperoleh dengan cara menambahkan agar-agar. Agar berasal dari ganggang atau alga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. alga digunakan karena bahan ini tidak diuraikan oleh mikroorganisme, dan dapat membeku pada suhu diatas 4

-       Media setengah padat

Media setengah padat dibuat dengan bahan yang sama dengan media padat, tetapi yang berbeda adalah komposisi agarnya. media ini digunakan untuk melihat gerak kuman secara mikroskopik dan kemampuan fermentasi. contoh: medium agar

-       Media cair

Media cair digunakan untuk pembiakan mikroba dalam jumlah besar, penelaahan fermentasi, dan berbagai macam uji. contoh: kaldu nutrien, kaldu glukosa, air pepton, perbenihan kauffmann, medium deret gula-gula, kaldu laktosa, bglbb (brilliant green lactosa bile broth), air bulyon, dan lain sebagainya.

Berdasarkan susunan kimianya media dibagi menjadi lima macam:

a)    Media non sintesis

Media alami non sintesis merupakan medium yang susun kimianya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Medium ini banyak digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari ttaksonomi mikroorganisme. Misalnya, bahan-bahan yang terdapat dalam kaldu nutrien yakni ekstrak daging memiliki komposisi kimia yang tidak pasti. 

b)   Media semi sintesis

Media semi sintesis merupakan campuran medium sintetik dan medium non sintetik misal, cairan hanks yang ditambah serum.

c)    Media sintesis

Media sintesis yaitu medium yang susunan kimianya dapat dikeahui dengan pasti. Komposisi kimiawi medium sintetik biasanya dibuat dari bhan-bahan kimia dengan kemurnian tinggi dan ditentukan deengan tepat. Medium ini biasasnya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan untuk mikrooranisme.

d)   Media anorganik

Media anorganik merupakan media yang tersusun dari bahan-bahan anorganik.

e)    Media organik

Media organik merupakan media yang tersusun dari bahan-bahan organik.

Penggolongan media mati berdasarkan fungsinya :

-       Media selektif

Media selektif adalah media yang ditambah zat-zat tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain. contoh: kristal violet, untuk menumbuhkan bakteri gram negatif saja, dan menghambat bakteri gram positif

-       Medium ekslusif

Medium ekslusif yakni medium yang hanya memungkinkan tumbuhnya satu jenis mikroba tertentu, sedangkan mikroba laennya dihambat atau dimatikan

-       Medium penguji atau esei

Medium esei adalah medium dengan susunan kimia tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin, asam amino, antibiotika dan sebagainya

-       Medium diperkaya

Medium ditambah zat-zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme heterotrof tertentu. Zat-zat tertentu yang di tambahkan misalnya serum, darah, ekstrak tumbua-tumbuhan

-       Medium khusus

Medium ini untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroorganisme dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu

-       Media persemaian

Medium ini yang sangat kaya akan zat makanan dan mempunyai susunan bahan ssedemikian rupa sehingga hanya menyuburkan satu jenis mikroba yang dicari saja, contoh : medium kauffman untuk persemaian kuman salmonella typhi

-       Medium serba guna

Medium serbaguna ini merupakan media yang paling umum digunakan dalam mikrobiologi, contoh : medium kaldu nutrien

Cara pembuatan medium biakan secara garis besar yang tersusun atas beberapa bahan adalah sebagai berikut :

1.    Mencampur bahan-bahan

Bahan-bahan yang diperlukan dilarutkan dalam air suing, kemudian dipanaskan dalam pemanas air supaya larutannya homogen.

2.    Menyaring

Beberapa jenis medium kadang perlu disaring. Alat yang digunakan untuk menyaring adalah kertas saring, kapas atau kain. Khusus medium gelatin atau agar penyaringannya harus dalam keadaan panas.

3.    Menentukan dan Mengatur pH

Penentukan pH medium dapat dilakukan dengan menggunakan kertas pH ,pH meter atau dengan komparator blok. Pengaturan pH medium dapat dilakukan dengan penambahan asam atau basa (organik atau anorganik).

4.    Sterilisasi

Pada umumnya sterilisasi medium dilakukan dengan uap air di dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 20 menit.

Pembuatan medium harus memperhatikan bahan-bahan yang akan digunakan sebaai bahan baku. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh dari pengujian mikroba tidak dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan. Standart bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan medium :

a.    Air

Air yang digunakan dalam pembuatan medium ialah air suling yang telah diuji

b.    Bahan-bahan kimia

Bahan kimia yang dipakai untuk pembuatan medium harus bahan khusu yaitu bahan kimia yang p.a (pro analysis)

c.    Agar-agar

Hanya agar-agar khusus yang boleh digunakan dalam bakteriologi (Waluyo, 2010).


1.3.       Alat dan Bahan

A.       Alat yang digunakan:                            B. Bahan yang digunakan:

-       kaca arloji`                                              -   Natrium kloroda (NaCl)

-       Autoklaf                                                  -   daging

-       batang pengaduk                                    -   agar-agar

-       spatula                                                     -   sukrosa (C12H22O11)

-       Beakerglass                                             -   toge

-       kompor listrik                                         -   laktosa (C12H22O11 )

-       saringan kasar                                         -   Aquadest (H2O)

-       termometer                                              -   kertas saring

-       mortar                                                     -   pH indikator

-       stamper                                                   -   plastik

1.4.       Prosedur percobaan

1.         Kaldu nutrisi

-      Timbang  nacl sebanyak 5 gram

-      Timbang daging sebanyak 30 gram lalu tumbuk hingga halus

-  Campurkan nacl dan daging kemudian larutkan dalam aquadest sebanyak 600 mL dalam beakerglass

-       Panaskan sampai mendidih kemudian saring

-       Turunkan suhunya sampai 50°C

-       Atur pH sampai 7

-    Tutup Beakerglass dengan plastik kemudian sterilkan dengan Autoklaf selama 20 menit pada suhu 120°C

-       Setelah disterilisasi tunggu media hingga dingin kemudian simpan didalam lemari es.

2.         Nutrisi agar

-       Timbang daging sebanyak 30 gram lalu tumbuk hingga halus

-    Campur daging dan agar-agar (1 bungkus) kemudian larutkan dalam aquadest sebanyak 600 mL dalam beakerglass

-       Panaskan sampai mendidih kemudian saring

-      Turunkn suhunya sampai 50°C atur pH sampai 7

-    Tutup Beakerglass dengan plastik kemudian sterilkan dengan Autoklaf selama 20 menit pada suhu 121°C

-      Setelah disterilisasi tunggu media hingga dingin kemudian simpan didalam lemari es.

3.         Toge agar

-       Timbang surosa sebanyak 60 gram

-       Timbang toge sebanyak 100 gram lalu tumbuk kasar

-       Campur toge, sukrosa dan agar-agar (1 bungkus) kemudian larutkan dalam aquadest sebanyak 600 mL dalam beakerglass

-       Panaskan sampai mendidih kemudian saring

-       Turunkn suhunya sampai 500°C

-       Atur ph media sampai 7

-     Tutup beakerglass dengan plastik kemudian sterilkan ke dalam autoklaf selama 20 menit pada suhu 121°C

-       Setelah disterilisasi tunggu media hingga dingin kemudian simpan di dalam lemari es.

4.         KFL (Kaldu Fermentasi Laktosa)

-       Timbang laktosa sebanyak 5 gram

-       Timbang daging sebanyak 30 gram lalu tumbuk hingga halus

-  Campur daging dan laktosa kemudian larutkan dalam aquadest sebanyak 600 mL dalam Beakerglass

-       Panaskan sampai mendidih kemudian saring

-       Turunkan suhu sampai500°C

-       Atur ph sampai 7

-       Tutup beakerglass dengan plastik kemudian sterilkan ke dalam Autoklaf  selama 20 menit pada suhu 121°C

-       Setelah di sterilisasi tunggu di media hingga dingin kemudian simpan di lemari es.


1.5.       Kesimpulan

-    Teknik pembuatan media secara garis besar ialah menyampur bahan-bahan yang diperlukan dan dilarutkan ke dalam pelarut, menyaring larutan, menentukan pH kemudian disterilisasikan ke dalam Autoklaf.

-   Berdasarkan konsistensinya media dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu media padat, media setengah padat, dan media cair. Kaldu nutrisi dan KFL termasuk dalam media cair sedangkan nutrisi agar dan toge agar termasuk dalam media padat.


Bagi Ilmu 99

Halo bagaimana kabar kamu hari ini? semoga sehat selalu ya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama