Praktikum Mikrobiologi Industri (Sterilisasi)

Konbanwa, yo kali ini minzo (panggilan admin zero) mau share terkait praktikum yang ada sewaktu kuliah teknik kimia. untuk yang pertama ada praktikum mikrobiologi, #VIRUSTEAM, hahaha berasa nostalgia. untuk yang pertama ada dari BAB Sterilisasi nih sob. langsung aja yukkkk

Sedang melakukan penelitian
1.1 Tujuan Percobaan

-   Mengetahui teknik sterilisasi kering dengan Hot Air Oven

-   Mengetahui teknik sterilisasi basah dengan Autoklaf.

1.2 Tinjauan Pustaka

Steril adalah tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu atau merusak media atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Sedangkan sterilisasi adalah setiap proses baik fisika, kimia, dan mekanik yang membunuh semua bentuk hidup teruma mikroorganisme. Biakan murni (pure culture) adalah biakan yang hanya terdiri dari satu spesies mikroba atau hasil perbanyakan dari satu sel mikroba.

Pemilihan cara sterilisasi yang akan dipakai tergantung dari beberapa hal, misalnya macam bahan dan alat yang disterilkan, ketahanan terhadap panas, dan bentuk bahan yang disterilkan (padat, cair, atau berbentuk gas).

Metode-metode sterilisasi:

A. Sterilisasi secara fisik

- Sterilisasi panas

Sterilisasi dengan panas merupakan metode yang paling efisien, dapat dipercaya, dan relatif tidak mahal. Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai temperatur, tetapi pertumbuhannya dapat dihambat dan dihentikan bila suhu tumbuhnya diubah. Bila suhu tumbuhnya maksimal dinaikkan, maka akan terjadi perubahan molekul organiknya sehingga mikroba tersebut akan mati.

- Sterilisasi panas kering

Pembunuhan kuman dengan panas kering adalah menyebabkan denaturasi protein  dan efek toksik akibat kenaikan kadar elektrolit. Denaturasi adalah reversibel (protein bisa mendapatkan kembali bentuk asal mereka ketika pemicu denaturasi dihapus). Panas kering membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Teknik sterilisasi panas kering, antara lain dengan:

- Pembakaran langsung (Incenerasi)

Teknik pembakaran langsung merupakan teknik sterilisasi yang tercepat dan 100% efektif. Teknik ini dilakukan dengan cara membakar alat yang akan disterilisasi dengan api langsung. Peralatan laboratorium yang dapat disterilkan dengan cara pembakaran langsung hanya alat-alat yang terbuat dari logam dan kaca. Teknik ini tidak dapat digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang terbuat dari karet, plastik, kertas dan media mikrobiologis (Lud, 2010).

Contoh: jarum inokulum, pinset, dan lain-lain.

- Pemanasan dengan Hot Air Oven/sterilisasi dengan udara panas

Sterilisasi dengan panas kering atau udara panas dianjurkan apabila penggunaan uap bertekanan tidak dikehendaki atau bila tidak dapat terjadi kontak antara uap bertekanan dengan benda yang akan disterilkan. Hal ini berlaku bagi perabotan laboratorium seperti cawan petri, pipet, juga minyak, serta beberapa peralatan. Benda-benda ini disterilkan didalam oven listrik atau gas. Untuk mensterilkan perabotan pecah belah di laboratorium, dibutuhkan suhu 160°C selama 2 jam.

B. Sterilisasi secara kimiawi

Sterilisasi yang menggunakan bahan atau zat kimia untuk menghambat atau mematikan mikroorganisme mulai dari unsur logam berat seperti perak dan tembaga sampai dengan molekul organik yang komplek seperti persenyawaan ammonium. Misalnya, dengan antiseptik, dan disinfektan (Lud,2010).
- Antiseptik 
Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa. Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan disinfektan, yaitu antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh, dan disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati (Wikipedia, 2014).
- Desinfektan
Desinfektan merupankan zat (biasanya kimia) yang dipakai untuk maksud disinfeksi. Disinfeksi adalah membunuh organisme-organisme patogen kecuali spora kuman dengan fisik dan kimiawi, dilakukan terhadap benda mati.
Zat-zat yang digunakan antiseptik dan disinfektan:
a. Asam
Asam sangat mempengaruhi mikroba karena adanya ion hidrogen. Asam kuat bersifat bakterisida.
b. Basa
Basa memiliki efek terhadap mikroba karena menghidrolisis dan mengumpulkan protein.
c. Fenol
Fenol terhadap mikroba adalah dalam kemampuan mendenaturasi dan mengaktivasi enzim dalam membran sel, aktif di permukaan (merusak membran sel), dan bersifat racun.
d. Alkohol
Alkohol merupakan zat yang paling efektif dan dapat diandalkan untuk sterilisasi dan disinfeksi. Alkohol mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi, dan juga merupakan pelarut lemak.
e. Aldehid
Cara bekerja aldehid adalah cara membunuh sel mikroba dengan mendenaturasi protein. Senyawa turunannya formaldehid 40% adalah formalin, desinfektan ini bnyak dipergunakan untuk membunuh bakteri, virus, dan jamur (Lud, 2010).

1.3. Alat dan Bahan
A. Alat dan bahan
- Erlenmeyer, isolasi
- tabung durham, karet
- tabung reaksi, plastik
- gelas ukur, kertas perkamen
- cawan petri, sabun cuci
- Deckglass, tisu/lap.
- kaca objek, KFL
- pipet volume, kaldu nutrisi
- spatel bengkok, toge agar
- Hot Air Oven, nutrisi agar.
- Autoklaf

1.4. Prosedur Percobaan
A. Sterilisasi Kering 
- Mencuci alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan dengan air dan sabun
- Mengeringkan alat-alat yang sudah dicuci dengan lap bersih atau tisu
- Membungkus alat-alat yang akan disterilkan dalam Hot Air Oven dengan kertas perkamen. Bagian kertas yang berlapis lilin berada di luar kemudian rapatkan dengan staples
- Memasukkan peralatan dalam Hot Air Oven selama 2 jam pada suhu 180°C
- Mengeluarkan alat dari Hot Air Oven kertas perkamen tidak dibuka sampai alat akan digunakan.

B. Sterilisasi Basah 
- Menuangkan media atau bahan yang akan disterilisasikan ke dalam beakerglass ataupun ke dalam Erlenmeyer
- Menutup beakerglass dengan plastik dan merapatkannya dengan karet atau isolasi
- Memasukkan beakerglass ke dalam Autoklaf pada suhu 121°C selama 20 menit
- Mengeluarkan beakerglass dari Autoklaf dan mendinginkannya
- Menyimpan media atau bahan ke dalam lemari es hingga media atau bahan akan digunakan.

1.5. Kesimpulan 
- Pada alat-alat laboratorium seperti glassware di sterilisasi menggunakan teknik sterilisasi kering, yaitu dengan Hot Air Oven pada suhu 180°C selama 2 jam, dan sebelum dimasukkan ke dalam Hot Air Oven harus dibungkus kertas perkamen terlebih dahulu agar alat tidak pecah karena suhu yang tinggi dan mengalirkan panas secara konduksi (merata) di permukaan kertas perkamen .
- Pada media atau bahan yang akan digunakan disterilisasi menggunakan teknik sterilisasi basah, yaitu dengan Autoklaf pada suhu 121°C (1 atm) selama 20 menit, dan sebelum dimasukkan ke dalam Autoklaf media yang didalam beakerglass harus ditutup menggunakan plastik.

1.6. Saran 
- Sebaiknya jika membungkus alat-alat dengan kertas perkamen harus berhati-hati agar tidak robek dan memperhitungkan lebar kertas yang akan digunakan

Untuk literatur bisa cari sendiri ya hehe, jurnal banyakkkkkk


Post a Comment

0 Comments