Konbanwa, yo kali ini minzo (panggilan admin zero) mau share terkait praktikum yang ada sewaktu kuliah teknik kimia. untuk yang pertama ada praktikum mikrobiologi, #VIRUSTEAM, hahaha berasa nostalgia. untuk yang kedua ada dari BAB Mikroskopi nih sob. langsung aja yukkkk
1.1. Tujuan Percobaan- Mengetahui cara penggunaan mikroskopi dan fungsinya.
- Mengetahui bentuk dan struktur dari Jamur Aspergillus niger, Khamir Sacharomyces cerevisiae.
1.2. Tinjauan Pustaka
Mikroskop adalah instrument yang paling banyak digunakan dan paling bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk melihat organisme dan struktur yang tamapak dengan mata telanjang (Pelczar, 2008).
Macam-macam mikroskop
A. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional (Wikipedia, 2014). Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum 1.000-2.000.
- Mikroskop medan terang adalah mikroskop yang system pencahayaannya memakai teknik medan terang. Teknik mikroskop medan terang yaitu bagian preparat yang tidak berwarna kelihatan lebih terang daripada bagian preparat berwarna yang menyerap cahaya. Kegunaannya yaitu untuk melihat ciri-ciri morfologi keseluruhan bakteri, khamir, kapang, alga, dan protozoa
- Mikroskop medan gelap diperoleh dari macam mikroskop yang sama seperti digunakan untuk mikroskop medan terang kecuali alat itu dilengkapi dengan kondensor medan gelap gan suatu objektif ber-NA rendah. Macam kondensor ini mengarahkan berkas cahaya kedalam medan spesimen pada sudut yang sedemikian hingga hanyalah berkas-berkas yang mengenai objek pada medan spesimen itu dibiaskan dan memasuki objektif. Kegunaannya untuk mikroba (misalnya bakteri spiroketa) menunjukkan sedikit ciri morfologi yang khas dalam keadaan hidup dan dalam suspensi zat cair
- Mikroskop fluoresensi digunakan untuk memeriksa spesimen yang telah diwarnai dengan zat-zat pewarna fluorokrom sehingga memungkinkan identifikasi mikroorganisme dengan cepat
- Mikroskop fase kontras adalah suatu tipe mikroskop cahaya yang memungkinkan kontraks yang lebih besar antara substansi dangan berbagai ketebalan atau berbagai indeks bias. Hal tersebut dapat dicapai dengan penggunaan kondensor dan objektif yang khusus mengendalikan iluminasi objeknya dengan jalan mengaksentuasikan perbadaan perbedaan yang kecil dalam ketebalan atau indeks bias struktur-struktur seluler. Kegunaanya untuk pemeriksaan struktur seluler pada sel-sel hidup mikroba berukuran lebih besar misalnya khamir, alga, protozoa, kapang dan beberapa bakteri (Waluyo, 2010).
B. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya ( Wikipedia, 2013).
- Mikroskop elekron memiliki pembesaran maksimum 200.000-1.000.000. Kegunaanya untuk pemeriksaan objek yang sangat kecil, virus dan ultra struktur sel mikroorganisme (Waluyo Lud, 2010).
C. Teknik pewarnaan mikroskop
1. Pewarnaan sederhana
Pewarnaan sederhana atau pewarnaan yang hanya menggunakan satu macam zat warna. Tujuan pewarnaan ini yakni untuk meningkatkan kontras antara organisme dengan sekelilingnya. Zat yang biasa digunakan adalah metilen blue, gentian violet Kristal violet, karbol fuksin, safranin hijau malakhit, dan lain-lain. Metilen blue merupakan zat pewarna basa, akan bereaksi dengan muatan negative dari sel dengan kecepatan beraksi yang lambat, membutuhkan waktu 30-60 detik untuk mewarnai sel. Kristal violet lebih reaktif dan biasanya membutuhkan waktu 10 detik. Karbol fuksin yang merupakan campuran dari fuksin dan karbol adalah zat yang sangat kuat, umumnya hanya membutuhkan waktu 5 detik.
2. Pewarnaan negatif
Pewarnaan ngatif menyebabkan mikroba kelihatan transparan (tembus pandang) dan tampak jelas pisah diantara medan yang gelap karena pewarnaan yang diberikan tidak menembus sel mikroba. Tujuan pewarnaan ini untuk menentukan morfologi dan ukuran sel.
Pewarnaan ini bukan untuk mewarnai bakteri, tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi gelap. Caranya secara umum dengan mencampurkan mikroba dalam setetas tinta bak/tinta cina/tinta india (negrosin) lalu menyebarkannya di atas kaca objek yang bersih. Tinta yang dipakai dalam pewarnaan negative adalah negrosin. Keberhasilan metode ini targantung pada kaca objek harus betul-betul bersih, jumlah negrosin yang digunakan menentukan keberhasilan pewarnaan, campuran mikroorganisme harus digeskkan diatas kaca objek bukan sekedar didorong.
3. Pewarnaan defransial
- Pewarnaan gram salah satu teknik pewarnaan deferensial yang paling penting dan paling bisa digunakan untuk bakteri. Dalam proeses ini olesan bakteri yang terfiksasi dikenai larutan-larutan ungu kristal, larutan yodium, alkohol (bahan cat), dan saffranin atau beberapa pewarna tandingan lain yang sesuai. Bakteri
- yang diwarnai dengan metode gram ini dibagi menjadi dua kelompok. Salah satu diantaranya. Bakteri gram positif, mempertahankan zat pewarna ungu kristal dan karenanya tampak ungu tua. Kelompok yang lain, bakteri gram negative, kehilangan ungu kristal ketika dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi pewarna tandingan dengan warna merah saffranin, tampak berwarna merah (Pelczar, 2008).
- Pewarnaan Ziehl Neelsen pewarnaan ini dapat membedakan bakteri yang tahan asam (tahan pencucian asam) dan bakteri yang tidak tahan asam (tidak tahan terhadap pencucian asam).
4. Pewarnaan khusus
Pewarnaan khusus adalah pewarnaan yang digunakan untuk melihat salah satu struktur sel (spora, flagela, inti sel, granula metakromatik) (Waluyo Lud, 2010).
D. Mikroorganisme yang digunakan
- Aspergillus niger
Aspergillus niger niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37 °C, dengan suhu minimum 6-8 °C, dan suhu maksimum 45-47 °C. memiliki warna dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam (wikipedia, 2013)
- Sacharomyces cerevisiae
Saccharomyces merupakan mikroorganisme bersel satu tidak berklorofil, termasuk termasuk kelompok Eumycetes. Tumbuh baik pada suhu 30oCdan pH 4,8. Beberapa kelebihan saccharomyces dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, mempunyai sifat stabil dan cepat mengadakan adaptasi.Menurut Dr. Anton Muhibuddin (2011), beberapa spesies Saccharomyces mampu memproduksi ethanol hingga 13.01 %. Hasil ini lebih bagus dibanding genus lainnya seperti Candida dan Trochosporon. Pertumbuhan Saccharomyces dipengaruhi oleh adanya penambahan nutrisi yaitu unsur C sebagai sumber carbon, unsur N yang diperoleh dari penambahan urea, ZA, amonium dan pepton, mineral dan vitamin. Suhu optimum untuk fermentasi antara 28 – 30 oC (Wikipedia, 2013)
- Bacillus substilis
Bentuk selnya batang, diameter koloni berkisar 0,5-2 µm. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni kuning. Termasuk ke dalam gram positif. Motil, katalase negatif, dapat tumbuh pada media yang diberi 5 % NaCl, tidak dapat tumbuh pada 500C, sitrat negatif, glukosa positif. Suhu optimum untuk pertumbuhannya 26-280C. dapat tumbuh pada kondisi aerobik dan anaerobic (www.scribd.com, 2014 ).
1.3. Alat-Alat Dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan:
- Bunsen
- Deckglass
- kawat ose
- pipet tetes
- penjepit preparat
- mikroskop
B. Bahan yang digunakan:
- alkohol
- iodium
- Kristal violet
- minyak imersi
- Metilen blue
- Malachite green 5%
- Negrosin 10%
- Saffranin 0,5%
1.4. Prosedur Percobaan
A. Teknik penggunaan minyak imersi
- Membersihkan lensa okuler dengan kain halus/tissue
- Menempatkan meja objek pada posisi datar
- Menaikkan kondensor sampai menyentuh meja objek
- Memindahkan 2 mata ose suspense biakan di atas preparat, dan membiarkan selama 30 detik
- Meletakkan satu tetes minyak imersi di atas preparat
- Menurunkan lensa objektif dengan 40× dengan pengaturan kasarsehingga menyentuh minyak imersi
- Mengatur fokus dengan pengaturan halus
- Mengatur diagfragma agar memperoleh kontras bakteri dan sekelilingnya.
B. Teknik penggunaan preparat basah
- Membersihkan kaca objek dengan kapas yang diberi alkohol
- Memindahkan 2 mata ose suspense biakan di atas preparat dan tutup dengan deckglass.
- Memeriksa dengan perbesaran 10× pada lensa okuler dan 40× pada lensa objektif
- Mencatathasil pengamatan
C. Teknik pewarnaan tidak langsung
1. Pengecetan dengan metilen blue
- Membersihkan kaca objek dengan alkohol kemudian bilas dengan air kran
- Membersikan kaca objek di atas meja dengan bagian dengan kertas pengering(tissue) yang bersih.
- Melewatkan kaca objek beberapa kali pada nyala api spiritus
- Meletakkan preparat di atas meja dengan bagian yang dilewatkan api diatas
- Memijarkan kawat ose lalu pindahkan satu atau dua mata ose suspense bakteri
- Mengeringkan suspense bakteri dengan melewatkan preparat di atas Bunsen sebanyak 5-6 kali
- Meneteskan karbolfluchsen atau metilen blue pada bakteri
- Mendiamkan selama 30 detik
- Mencuci preparat menggunakan air kran kemudian keringkan perlahan-lahan dengan tissue
- Memeriksa dengan menggunakan minyak imersi melalui mikroskop dan gambar.
2. Pewarnaan gram
- Membuat preparat bakteri serta fiksasi seperti cara pengecetan sederhana dari no 1-5
- Mewarnai preparat bakteri dengan larutan Kristal violet dan diamkan selama 1 detik
- Kemudian membuang zat warna yang berlebihan dengan mencuci preparat menggunakan air kran
- Meneteskan larutan iodum dan membiarkannya selama 30 detik
- Mencuci preparat dengan air kran dan kemudian mengeringkanya
- Mencuci preparat dengan alkohol
- Mencuci preparat kembali dengan air kran dan mengeringkannya
- Melakukan pengeceetan dengan safranin 0,5% dan mendiamkannya selama 30 detik
- Mencuci preparat dengan air kran dan mengeringkannya dengan tissue
- Meneteskan minyak imersi lalu mengamati dan menggambarnya.
3. Pengecetan khusus
- Membuat preparat bakteri dan melakukan fiksasi seperti no 1-5 pada pengecetan sederhana
- Meneteskan larutan malachite green 5% dan diamkan selama 1 menit lalu panaskan hingga menguap selama 30 detik
- Memberikan tetesan pada preparat dengan safranin 0,5% dan diamkan selama 30 detik
- Mencuci preparat dengan air kran dan mengeringkannya dengan tissue
- Memberikan tetesan pada preparat dangan minyak imersi dan mengamati menggunakan mikroskop kemudian menggambarnya.
4. Teknik pengecetan negatif dengan negrosin 10%
- Mengambil satu mata atau dua mata bakteri pada preparat dan ratakan
- Menambahkan satu tetes negrosin 10% dan ratakan sampai kering
- Mengamati dengan mikroskop
- Mencatat dengan menggambarnya.
1.5. Kesimpulan
- Pada paktikum ini kita mengetahui cara penggunaan mikroskop dengan teknik minyak imersi, pengematan langsung, pengamatan tidak langsung penegecetan gram, pengecetan khusus dan pengecetan negative dangan fungsi untuk melihat karakteristik dari mikrooranisme
- Pada praktikum ini kita mengetahui karakteristik Saccaromyces Cerevisiae dengan bentuk bulat dan koloni, berwarna hitam dan kehijauan, Bacillus Subtilis berbentuk spiral dan bulat, berwarna hitam dan putih, Aspergillus Niger berbentuk spora dan berwarna hitam, kehijauan, dan keunguan.
Untuk literatur bisa cari sendiri ya hehe, jurnal banyakkkkkk