INSTRUMEN SYARIAH YANG MEMBUAT UANG KAMU BEKERJA
Yo what’s up
gaesss, genki desu ka. Postingan kali ini kita akan bahas instrument Syariah yang
dapat membuat uang kalian tidak diam di bank ataupun celengan. Yah mungkin
diantara kita banyak yang bingung apalagi akhir-akhir ini melihat iklan-iklan
yang menggiurkan terkait membuat uang kita bekerja. Namun dalam benak terlintas
“halal ga nih?” Nah daripada masih bimbang ziromin (sebut saja panggilan admin
hehe) So, langsung cus ziromin akan berikan kalian beberapa referensi terkait instrument
Syariah yang akan buat uang kalian bekerja
Pertama, SAHAM.
Yes, ditempat pertama ada opsi saham. Tenang aja sob, iklan-iklan yang kalian
lihat di youtube, blog, atau tempat lain yang mempromosikan platform seperti
bin*m*, f*or*x, atau hal lainnya yang terlihat seperti game tebak-tebak an alias
gambling dengan keuntungan fantasis BOOMMM, itu bukan yang saya maksud ya. Jadi
untuk yang satu ini saham bukti kepemilikan perusahaan ya gaesss. Perusahaan
yang belakangnya ada “Tbk” alias “Terbuka” instrument itu yang saya maksud.
Ambil contoh Astra Agro Lestari Tbk, dibursa dengan kode AALI yang merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit sekaligus anak
dari ASII (Astra International). Nah dua dari perusahaan ini bisa kita beli
sahamnya sob, selagi “maybe” ada yang bekerja di AALI atau mungkin kita selalu menggunakan
produk dari ASII (motor merk H*nda atau mobil merk T*yot*) yang digunakan
sehari-hari akan sangat disayangkan jika kita tidak membeli salah satu saham
dari dua perusahaan ini bukan? (jangan jadi konsumen doang ya hehe…)
Lalu apa keuntungan yang bisa kita dapat dari membeli
dua saham perusahaan tersebut? (DISCLAIMER, penyebutan nama emiten bukan
ajakan untuk membeli. DYOR)
Keuntungan pertama yang bisa kalian dapat adalah
dividen, studi kasus kita pilih emiten ASII. Harga satu lembar saham ASII (per
12 Maret 2021) seharga 5475 rupiah per
lembar… iya “lima ribu empat ratus tujuh puluh lima rupiah” bener ga salah baca
ciyus, “lima ribu empat ratus tujuh puluh lima rupiah” (sengaja diulang biar
greget wkwkk), bayangkan 3x bayar parkiran masih ada kembalian itu. Balik lagi
ke dividen, setelah kalian membeli saham ASII kalian berhak mendapatkan dividen
jika emiten tersebut memang membagikannya, untuk ASII sendiri biasanya (ga tau kalua
tahun ini) membagikan 2x dalam satu tahun. Sekedar informasi aja nih untuk
tahun 2020 dividen ASII sebesar 184 rupiah per lembarnya (terlihat kecil ya 184
rupiah satu lembar, coba dikali jika kita punya 1 jt lembar saham ASII, Aamiin)
Dengan catatan saham ASII belum dijual sampai CUM-DATE.
Keuntungan kedua yang bisa didapat yaitu capital gain
atau keuntungan yang didapat setelah menjual saham tersebut yang harganya
diatas dari harga pembelian, selama belum dijual, ga peduli keuntungan 30% atau
bahkan 2000% ya belum bisa disebut capital gain.
Masih banyak lagi keuntungan yang bisa didapat jika
memilih instrument ini untuk membuat uang kita bekerja seperti menyelamatkan
dari inflasi, lebih disiplin mengalokasikan uang, sampai bertemu sekaligus
berdiskusi dengan orang dilingkungan baru yang sangat…. Bagaimana ya menggambarkannya…. sangat2 bersyukur
Oiyaaaa, untuk saham Syariah sobat sekalian bisa cek
pada DES (Datar Efek Syariah) pastikan mendownload file yang terbaru hehe, FYI,
untuk tahun ini ASII yang saya ambil contoh tidak termasuk dalam daftar efek Syariah
(efek jualan bank kali ya) sementara untuk AALI masih termasuk.
Kedua, REKSADANA.
Ahaaa, yo yang sering liat iklan om deddy di salah satu platform hijau wkwk.
Reksadana ini banyak sekali macamnya seperti, pasar uang, pendapatan tetap, dan
saham. Kita ambil studi kasus Reksadana Saham, lalu apa bedanya dengan Saham. Jika
memilih instrument ini sobat hanya perlu memberikan uang, segala keperluan lain
terkait memilih saham, keputusan beli dan jual itu diatur oleh manjer
investasi. Jadi mereka yang memliki kekuasaan full, dan jika memilih instrument
ini kita hanya mendapat capital gain dan bebas pajak. Lalu bagaimana
jika tiba-tiba membutuhkan uang tersebut? Sobat bisa menjual (redemption) pada
hari kerja dan akan cari T+2 (umunya begini, koreksi saya jika salah). Lalu bagaimana
reksadana yang Syariah, sobat sekalian bisa mengenalinya dari filter atau
mengetik kata “sharia” atau “Syariah”. Jujur jika reksdana saya lebih memilih
reksadana pasar uang untuk memarkir uang saya karena gerakan lebih halus tapi keuntungan
pasti walau naiknya lambat (ya setidaknya lebih tinggi dari deposito)
Ketiga,
SUKUK. Nah kalau yang ini merupakan obligasi yang berdasarkan prinsip Syariah. Sukuk
sendiri banyak sekali macamnya. Dalam hal ini dari dua instrument diatas sukuk
merupakan instrument yang paling aman karena langsung ada jaminan pembayaran
dari pemerintah (lalu bagaimana dengan saham dan reksdana? Saya bahas diakhir….)
untuk sukuk, kita ambil studi kasus SR014, untuk imbal hasil dari SR014 ini
sebesar 5,47% (fixed) dengan tenor 3 tahun. Misal, kita beli SR014 katakanlah 3
jeti, 3.000.000. berapa yang kita dapat? (imbal hasil diberikan setiap bulan sampai
habis masa tenornya)
3.000.000 x 5,47% = 164.100 (per tahun)
Setelah dipotong pajak 15% maka didapat 139,485
kemudian dibagi 12 maka setiap bulan mendapat 10,940 (keliatan sedikit? Coba jika
kita beli 2 M hehe)
Keempat, BERSEDEKAH. Ini jelas ini, setiap uang yang kita berikan kepada sesama atau mungkin memberikan sesuatu seperti air minum maka balasannya akan berpuluh-puluh bahkan bisa tak terhingga jika melakukan hal tersebut, so jangan lupa ya gaessss
Sedikit kita bahas, kerugian yang mungkin kita dapat
dalam saham. Yang paling menakutkan alias dapat membuat kita bangkrut adalah jika
saham perusahaan yang kita beli bangkrut apalagi sampai delisting (auto menangis)
eitsss, tenang aja. Pilih perusahaan yang kita pahami bisnisnya atau tempat
kita bekerja atau mungkin kita gunakan selalu produknya. Contoh TLKM (kartu,
internet, indihoi wkwk) masih banyak perusahaan BUMN yang listing di bursa dan
tentunya beberapa ada yang masuk dalam daftar efek Syariah hehe. Kemudian kerugian
untuk reksadana? Tidak dijamin keuntungannya seperti sukuk, kita tidak punya
kendali… ya itu Sebagian yang saya pahami
Pada akhirnya terjun kemana dong? Tiga-tiganya boleh
asal pelajari dulu seluk beluknya, cari teman yang sudah terjun duluan
(pastikan teman yang terpercaya hehe) mungkin next akan saya bahas lebih
lengkap lagi untuk instrument diatas dari bagaimana agar dapat terjun, membeli,
menjual, hal-hal yang perlu dijauhi (jika di saham hati-hati dengan pompomers). kenapa tiga-tiganya boleh bukan empat? karena bersedekah itu harus dilaksanakan, saya hanya mengingatkan hehe
“Knowledge is not free, You have to pay Attention -
Anonim”
0 Comments