Review Buku Kisah-kisah Keajaiban Syekh Abdul Qadir
Jaelani
Karya Muhammad Muhibbuddin
Assalamu’alaikum Sobat sekalian, yuhu. Kali ini
izinkan saya untuk sharing mengenai buku yang sudah saya baca ini.
Judul Buku: Kisah-kisah Keajaiban Syekh Abdul Qadir
Jaelani
Pengarang: Muhammad Muhibbuddin
Jumlah halaman: 252 halaman
Penerbit: Araska Publisher
Buku
ini merupakan kumpulan dari kisah-kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani, sebagai
pendahuluan Syekh Abdul Qadir Jaelani merupakan seorang wali agung dan
merupakan ulama besar. Karya-karya beliau dan kisah-kisah kewaliannya masih
banyak dibaca hingga sekarang. Syekh Abdul Qadir Jaelani ditahbiskan oleh Allah
sebagai pemimpin para wali dan menjadi mahaguru para ulama dan umat islam
dizamannya, hal tersebut disebabkan oleh sikap serta karakter beliau yang
berjiwa mulia. Kemuliaan Syekh Abdul Qadir Jaelani disebabkan oleh dua belas
sifatnya yang mulia. Beliau mewarisi dua sifat Allah, yaitu suka menutup
aib orang lain (sattar) dan pemaaf (ghaffir), dua sifat Rasulullah yaitu
penyayang dan lemah lembut, dua sifat Abu Bakar As-Shiddiq yaitu jujur
dan dapat dipercaya, dua sifat Umar bin Khottob yaitu amar makruf dan
nahi munkar, dua sifat dari Usman bin Affan yaitu dermawan dan rajin
tahajud, dua sifat Ali bin Abi Thalib yaitu cerdas dan intelek (alim)
serta pemberani.
Dalam buku ini terdapat daftar isi yang mana berisi mengenai kumpulan kisah
dari Syekh Abdul Qadir Jaelani sebanyak 84 kisah yang bersumber dari buku serta
bacaan online semua dicantumkan lengkap dalam daftar Pustaka buku ini. Pada
awal kisah dimulai dengan judul “Sebelum Lahir Bertemu Nabi Muhammad di Malam
Mikraj” dalam kisah yang ini bagian menarik adalah ternyata Syekh Abdul Qadir
(yang masih sebagai roh) belum lahir kedunia sudah diutus oleh Allah untuk
menghadap Rasulullah yang hendak naik ke ‘Arsy. Ketika itu Rasulullah
menjadikan pundak Syekh Abdul Qadir sebagai tangga untuk naik ke ‘Arsy,
Rasulullah pun bertanya kepada Allah perihal Abdul Qadir.
Saat itulah Allah memberi jawaban kepada Rasulullah bahwa orang yang beliau injak
pundaknya sebagai tangga merupakan cucu Rasulullah sendiri yang bernama Abdul
Qadir. Bahkan Allah pun berkata pada Rasulullah:
“Seandainya Aku tidak menutup pintu kenabian dengan
dirimu (Muhammad), pastinya Aku akan mengangkat Abdul Qadir sebagai nabi
setelahmu.” -Wallahuwalam
Setelah Rasulullah diberitahu oleh Allah tentang siapa itu Abdul Qadir, maka
Rasulullah pun berkata:
“Hai cucuku, sungguh beruntung kau bisa melihat dan
bertemu denganku, dan betapa beruntungnya orang-orang yang bisa melihat dan bertemu
denganmu, dan betapa beruntungnya pula orang yang bisa melihat orang yang
pernah bertemu denganmu….- begitu seterusnya hingga 27 generasi-. Aku berdiri
diatas pundakmu, dan kau berdiri diatas pundaknya para wali.”
Dalam hal ini penulis menggunakan Bahasa yang bagi saya sendiri yang belum terlalu paham mengenai agama islam ada beberapa kalimat yang masih asing ditelinga saya, mungkin karena background saya yang dapat dibilang kurang banyak beajar tentang Islam. (Namun saya tetap bersyukur masih diberikan umur untuk dapat terus belajar hehe) but ya, overall apabila dengan penambahan glosarium diakhir tentang beberapa kalimat yang mungkin masih asing dapat saya kira buku ini akan sangat bagus. Jika dari segi pemilihan diksi, ada beberapa kisah yang saya masih bingung dalam mencerna maksud dari kalimat yang digunakan namun hal tersebut saya kira wajar karena banyak yang sudah memenuhi harapan (nyatanya saya kuat baca buku ini sampai akhir halaman dan masih ingat beberapa kisah dari buku ini).
Untuk kisah-kisah yang diceritakan ada beberapa kisah yang sama, hal tersebut
saya temukan sebanyak 2 kali tapi saya rasa ini hanya human error dalam
mencetak saja but yeah saya hanya bisa berasumsi. Perlu digaris bawahi buku
yang saya baca merupakan Cetakan I, Juni 2018.
Lalu
bagaimana penilaian buku ini? Dari
apa yang sudah saya alami, buku ini sangat recommended untuk dibeli but saya
kira sobat sekalian harus juga menemukan guru yang lebih paham mengenai kisah
Syekh Abdul Qadir sebagai sumber dari referensi utama. Dalam hal penulisan saya
sangat suka sehingga tidak terasa sudah banyak halaman yang saya baca serta
kisah-kisah yang dibukukan sangat menginspirasi, kagum dan tentunya membuat
diri ini makin dekat kepada Allah, InsyaAllah….
Akhir kata saya memohon maaf apabila ada penulisan kata yang dirasa menyakiti
pihak tertentu saya mohon maaf itu murni kesalahan saya, semoga dapat menjadi
referensi bagi yang ingin membaca kisah Syekh Abdul Qadir.
0 Comments